HOME

Friday, June 21, 2024

LATIHAN DAN PEMBAHASAN SOAL : SISTEM PERNAPASAN

1. Berikut ini adalah organ yang terdapat dalam sistem pernapasan:

1. Alveolus
2. Rongga hidung
3. Bronkus
4. Laring
5. Faring
6. Trakea
7. Bronkiolus

Urutan alat pernapasan dari luar ke dalam pada manusia adalah…

A. 2, 6, 7, 5, 4, 3, 1 
B. 2, 7, 6, 4, 5, 3, 1
C. 2, 3, 5, 6, 7, 4, 1
D. 2, 5, 3, 7, 4, 6, 1
E. 2, 5, 4, 6, 3, 7, 1

Pembahasan : E.

Saluran pernapasan dari luar ke dalam : (2) rongga hidung →(5) faring → (4) laring → 
(6) trakea  (3) bronkus  (7) bronkiolus  (1) alveolus

2. Pasangan alat pernapasan dan fungsinya yang benar adalah…

a. Hidung – osmosis O2 dan CO2
b. Trakea – absorpi O2 dari lingkungan
c. Alveolus – difusi O2 dan CO2
d. Laring – pengaturan terbuka dan tertutupnya saluran pernapasan
e. Kerongkongan – gerak peristaltik untuk mendorong makanan ke lambung

Pembahasan : C.

Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung – gelembung berisi udara sebagai tempat difusi (pertukaran) gas O2 dan CO2 .

3. Penjelasan yang tepat untuk gambar mekanisme pernapasan berikut adalah…



A. Pada gambar A proses yang terjadi adalah fase ekspirasi karena otot diafragma berkontraksi, rongga dada mengembang dan udara masuk
B. Pada gambar B proses yang terjadi adalah fase inspirasi karena otot diafragma berkontraksi, rongga dada mengecil dan udara keluar
C. Pada gambar A proses yang terjadi adalah fase inspirasi karena otot diafragma berkontraksi, rongga dada mengembang dan udara masuk
D. Pada gambar B proses yang terjadi adalah fase inspirasi karena otot diafragma relaksasi, sehingga rongga dada mengembang dan udara masuk
E. Pada gambar B proses yang terjadi adalah fase ekspirasi karena otot diafragma berkontraksi, rongga dada mengembang dan udara keluar

Pembahasan : C

Gambar A : proses inspirasi yaitu menghirup udara.

Mekanisme pernapasan dada: otot antartulang rusuk/intercostal eksternal berkontraksi  tulang rusuk terangkat → volume rongga dada membesar  paru-paru mengembang  tekanan udara dalam paru – paru mengecil  udara dari luar masuk ke paru – paru.

Mekanisme pernapasan perut : otot diafragma kontraksi  diafragma lebih datar  volume rongga dada membesar  paru-paru mengembang  tekanan udara dalam paru – paru mengecil  udara masuk ke paru – paru

Gambar B : proses ekspirasi yaitu menghembuskan udara

Mekanisme pernapasan dada : otot antartulang rusuk/intercostal eksternal relaksasi  tulang rusuk turun → volume rongga dada menyempit  paru-paru menyempit  tekanan udara dalam paru – paru membesar  udara keluar dari paru – paru.

Mekanisme pernapasan perut : otot diafragma relaksasi  diafragma melengkung  volume rongga dada menyempit → paru-paru mengecil  tekanan udara dalam paru – paru membesar  udara masuk ke paru – paru

4. Pernyataan yang benar mengenai organ-organ pernapasan kecuali...

a. Alveolus memiliki dinding yang tebal dan elastis
b. Pada hidung terdapat konka yang memiliki banyak kapiler darah
c. Trakea dilapisi oleh epitel silindris bersilia
d. Pada faring terdapat epiglotis yang yang mengatur terbuka dan tertutupnya sistem pencernaan dan pernapasan secara bergantian
e. Bronkus merupakan cabang dari tenggorokan

Pembahasan : A

Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung – gelembung berisi udara. Dinding alveolus tipis yang tersusun dari jaringan epitel pipih selapis dan banyak mengandung kapiler darah tempat terjadinya pertukaran O2 dan CO2.

5. Persamaan reaksi pernapasan berikut antara hemoglobin dan oksigen yaitu :

Hb4 + 4O2 ↔ 4 HbO2

Pernyataan yang tepat berdasarkan reaksi di atas, kecuali

a. Pengikatan oksigen dengan hemoglobin dari alveolus ke kapiler darah
b. Pelepasan oksigen di dalam jaringan tubuh
c. Terjadi karena proses difusi dari tekanan rendah ke tinggi
d. Oksihemoglobin terdapat di dalam pembuluh darah vena pulmonalis
e. Tidak terjadi di plasma darah

Pembahasan : C

Reaksi bolak – balik tersebut merupakan reaksi pengikatan maupun pelepasan oksigen oleh Hemoglobin pada sel darah merah. Proses tersebut dapat terjadi akibat adanya perbedaan tekanan parsial oksigen dimana oksigen akan berdifusi dari daerah bertekanan tinggi ke daerah tekanan rendah.



6. Pernyataan yang tidak benar dalam kaitan dengan pertukaran oksigen dan karbondioksida pada sistem pernapasan manusia adalah…

a. Tekanan parsial mempengaruhi pertukaran O2 dan CO2
b. Pertukaran O2 dan CO2 dalam kapiler terjadi secara osmosis
c. Molekul gas akan bergerak dari tekanan parsial tinggi ke rendah
d. Jika tekanan CO2 di alveolus 40 mmHg dan tekanan CO2 didalam kapiler 46 mmHg, maka CO2 akan berpindah dari kapiler ke alveolus
e. Jika tekanan O2 di alveolus 100 mmHg, sedangkan tekanan O2 di kapiler paru-paru 40 mmHg, maka O2 akan berpindah dari alveolus menembus membran respirasi menuju ke kapiler paru-paru

Pembahasan : B

Mekanisme pertukaran O2 dan CO2 dapat terjadi karena pengaruh perbedaaan tekanan Parsial yaitu tekanan suatu gas dalam suatu campuran. Gas akan berdifusi dari daerah yang tekanan Parsial tinggi ke daerah yang tekanan parsial rendah.  

7. Gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan akibat tenggelam atau akibat keracunan gas CO adalah…

A. Asidosis
B. Asfiksi
C. Rhinitis
D. Sinusitis
E. Emfisema

Pembahasan : B.

- Asfiksi : gangguan pengikatan oksigen ke sel – sel atau jaringan tubuh. Hal ini bisa disebabkan oleh karena keracunan gas CO dan asam sianida, tenggelam dan lain – lain.

- Asidosis : kondisi dimana pH darah asam akibat kelebihan CO2.

- Rhinitis : radang yang terjadi pada rongga hidung sehingga bengkak dan mengeluarkan lendir karena alergi terhadap benda tertentu.

- Sinusitis : peradangan yang terjadi pada sebelah atas rongga hidung (sinus paranasalis). Gejalanya berupa hidung tersumbat, ingus berbau, berwarna kuning hijau, dan sakit di daerah sinus yang terserang.

- Emfisema : Elastitisitas alveolus berkurang dan membrane bisa robek sehingga  pertukaran gas ke bagian-bagian alveolus terganggu dan daerah pertukaran gas menjadi lebih sempit.

8. Karbon dioksida sebagai hasil sampingan pembongkaran senyawa organik akan diangkut oleh darah ke paru-paru paling banyak dalam bentuk ….

a. HCO3-
b. CO2
c. Karbonat anhidrase
d. HbCO2
e. H2CO3

Pembahasan : A

Pengangkutan CO2 dari darah ke paru – paru dalam bentuk :

-  Sekitar 5% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat (H2CO3).

- Sekitar 30 % CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk karboksihemoglobin. Secara sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis sebagai berikut.

CO2 + Hb → HbCO2

-  Sekitar 65% CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3–) oleh plasma darah, setelah asam karbonat yang terbentuk dalam darah terurai menjadi ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3–). Ion H+ segera diikat Hb, sedangkan ion HCO3– meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO3– dalam eritrosit diganti oleh ion klorit. Persamaan reaksinya sebagai berikut.

 H2O + CO2 → H2CO3 → H+ + HCO3-

9. Pengangkutan oksigen untuk kebutuhan tubuh dilakukan oleh darah dan melibatkan hemoglobin yang berada dalam ...

A. Plasma darah
B. Leukosit
C. Eritrosit
D. Trombosit
E. Limfosit

Pembahasan : C

Hemoglobin adalah protein yang terdapat di dalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru – paru ke seluruh jaringan tubuh.


10. Berikut gambar yang merepresentasikan beberapa otot yang terlibat dalam mekanisme pernapasan.


Proses inspirasi pada pernapasan perut terjadi jika ….

A. P relaksasi maka udara keluar paru-paru
B. Q relaksasi maka udara masuk ke paru-paru
C. R relaksasi sehingga udara keluar dari paru-paru
D. R kontraksi sehingga udara masuk ke paru-paru
E. P kontraksi sehingga udara masuk ke paru-paru

Pembahasan : D

P : otot antar tulang rusuk eksternal
Q : otot antar tulang rusuk internal
R : otot diafragma

Inspirasi pernapasan perut : R kontraksi sehingga udara masuk ke paru – paru.

11.Udara yang dimasukkan ke dalam paru-paru (alveolus) melalui inspirasi sekuat-kuatnya setelah inspirasi biasa disebut udara….

A. Tidal 
B. Komplementer
C. Suplementer
D. Residu
E. Kapasitas total

Pembahasan : B



a. Udara tidal, yaitu udara yang keluar masuk paru-paru pada saat pernapasan biasa. Jumlah volume udaranya sebesar 500 ml.

b. Udara komplementer (cadangan inspirasi), yaitu udara yang masih dapat dihirup sekuat – kuatnya setelah inspirasi biasa. Besar volume udaranya sekitar 1500 ml.

c. Udara supplementer (cadangan ekspirasi) yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan sekuat – kuatnya setelah melakukan ekspirasi biasa. Besar volume udaranya sekitar 1500 ml.

d. Udara residu, yaitu udara sisa di dalam paru-paru setelah melakukan respirasi sekuat-kuatnya. Jumlahnya kurang lebih 1000 ml.

e. Kapasitas vital paru-paru, yaitu kemampuan paru-paru untuk melakukan respirasi sekuat-kuatnya atau merupakan jumlah udara tidal, udara komplementer, dan udara suplementer. Jadi besarnya volume kapasitas vital paru-paru kurang lebih 3500 ml.

f. Kapasitas total paru-paru, yaitu seluruh udara yang dapat ditampung oleh paru-paru atau merupakan kapasitas vital dan udara residu.  Volume kapasitas total paru – paru sekitar 4500 ml.

12. Hasil pengujian terhadap volume udara pernapasan seseorang adalah

Udara tidal 520 ml

Udara komplementer 1200 ml

Udara total 4000 ml

Udara vital 3000 ml

Banyaknya udara ekspirasi maksimal yang dapat dilakukan oleh siswa tersebut adalah ....

A. 2180 ml
B. 1280 ml
C. 1720 ml
D. 2280 ml
E. 1180 ml

Pembahasan : B

Udara Vital = Udara Tidal + Komplementer + Suplementer
3000 ml = 520 ml + 1200 + suplementer
Supplementer = 1280 ml

13. Gambar berikut menunjukkan ukuran perbandingan diameter tiga saluran pernapasan.

 


A                     B                                 C

Organ yang benar menggambarkan diameter saluran pernapasan tersebut adalah ….

A. A (Bronkiolus), B (Trakea), C (Bronkus)
B. A (Bronkus), B (Bronkiolus), C (Trakea)
C. A (Bronkiolus), B (Bronkus), C (Trakea)
D. A (Bronkus), B (Trakea), C (Bronkiolus)
E. A (Trakea), B (Bronkiolus), C (Bronkus)

Pembahasan : A

Diameter (B) trakea > (C) bronkus > (A) bronkiolus

14. Dalam teknologi sistem pernapasan salah satu cara untuk membantu seseorang yang cedera traumatis, anemia, luka bakar maupun proses anti penuaaan jaringan tubuh dengan pemberian oksigen 100% yaitu …

A. Trakeostomi
B. Pulmotor
C. Terapi oksigen
D. Terapi hiperbarik
E. Endoskopi

Pembahasan : D

- Trakeostomi adalah pembuatan lubang pada trakea untuk bantu pernapasan. Biasanya pada penderita difteri akut yang dapat mengalami sumbatan di saluran napas.
- Pulmotor merupakan alat yang digunakan untuk memberikan pernapasan buatan yaitu berupa tangki berisi oksigen untuk memompa O2 ke paru – paru.
- Terapi oksigen adalah tindakan agar seseorang bisa bernapas dengan lega dan mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Terapi ini umumnya dilakukan untuk menangani seseorang yang menderita penyakit paru-paru dan mengeluhkan kesulitan bernapas atau yang kadar oksigen kurang dari 90%.
- Terapi hiperbarik adalah terapi medis dengan menghirup O2 murni dalam suatu ruangan bertekanan tinggi. Terapi ini merupakan pengobatan untuk mengobati penyakit dekompresi (kondisi ketika nitrogen atau gas lain membentuk gelembung yang menyumbat pembuluh darah atau jaringan organ). Kondisi ini terjadi apabila tubuh mengalami perubahan tekanan air atau tekanan udara yang terlalu cepat., risiko potensial untuk olahraga scuba diving. Namun, terapi hiperbarik juga bisa digunakan untuk mengatasi kondisi medis lainnya misalnya akibat keracunan gas CO, luka bakar, anemia berat dan sebagainya.
- Endoskopi adalah alat berbentuk selang yang dilengkapi dengan senter dan kamera di bagian ujungnya untuk memeriksa organ dalam tubuh tanpa melakukan pembedahan besar.

15. Kecepatan frekuensi pernapasan dipengaruhi beberapa faktor. Berikut pernyataan terkait kecepatan frekuensi pernapasan yaitu…

A. Kecepatan pernapasan perempuan lebih rendah dibanding laki-laki
B. Anak bayi lebih rendah frekuensinya dibandingkan orang dewasa
C. Saat demam metabolisme tinggi, maka frekuensi pernapasan lebih tinggi
D. Emosi menurunkan kecepatan bernapas
E. Daerah dataran tinggi kandungan oksigen rendah sehingga frekuensi pernapasan lebih rendah

Pembahasan : C

Faktor – faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan :

- Umur : Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang dewasa. Hal itu disebabkan volume paru paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen.
Jenis Kelamin : Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil dari laki laki sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.
- Suhu Tubuh : Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan peningkatan proses metabolisme tubuh.
Posisi Tubuh : Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Pada tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak O2 dan diproduksi banyak CO2. Pada posisi tubuh berdiri,frekuensi pernapasannya meningkat. Pada posisi duduk atau tiduran, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian tubuh sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini mengakibatkan jumlah energi yang diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar sehingga frekuensi pernapasannya juga rendah.
- Aktivitas Tubuh : Orang yang banyak melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan kegiatan (santai/tidur). Oleh karena itu, tubuh memerlukan lebih banyak oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasan agar dapat menyediakan oksigen yang lebih banyak.
- Emosi : Emosi, rasa sakit maupun takut juga berpengaruh terhadap semakin meningkatnya frekuensi pernapasan.
- Ketinggian tempat : Daerah dataran tinggi memiliki kadar oksigen yang lebih sedikit dibandingkan dataran rendah sehingga frekuensi pernapasan akan lebih tinggi agar dapat mengambil oksigen lebih banyak.

16. Emfisema merupakan gangguan pernapasan yang mengakibatkan berkurangnya daerah pertukaran. Gangguan ini timbul karena ada kerusakan berupa robekan pada ....

a. Bronkus
b. Dinding alveolus
c. Faring
d. Membran mukosa
e. Rongga laring

Pembahasan : B

Emfisema adalah gangguan dimana elastitisitas dinding alveolus berkurang dan bisa robek sehingga pertukaran gas ke bagian-bagian alveolus terganggu dan daerah pertukaran gas menjadi lebih sempit. Hal ini dapat disebabkan oleh merokok, bakteri, polusi dan sebagainya.

17. Pusat pengontrol sistem pernapasan pada manusia terdapat pada …

a. Hipotalamus
b. Cerebelum
c. Cerebrum
d. Medula Oblongata
e. Mesensefalon

Pembahasan : D

Regulasi pernapasan diatur oleh Medula oblongata (sumsum lanjutan). Ketika kandungan Oksigen dalam darah rendah  pH darah berubah dan dideteksi oleh Medula Oblongata  Medua Oblongata mengirimkan impuls ke otot tulang rusuk dan diafragma  volume rongga dada membesar dan napas lebih dalam lebih banyak oksigen diikat oleh darah.

18.  Perbedaan antara pernapasan eksternal dengan pernapasan internal adalah…

a. pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru, pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di sel-sel tubuh
b.  pernapasan eksternal terjadi pada sel tubuh, pernapasan internal terjadi di paru-paru.
c. pernapasan eksternal ialah pertukaran O2 dan CO2 di arteri, pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di vena
d. pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 di dalam pembuluh darah, pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di paru paru
e. pernapasan eksternal terjadi pertukaran Udara pada hidung dan mulut, pernapasan internal terjadi pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru

Pembahasan : A

Pernapasan eksternal adalah masuknya O2 dari lingkungan ke paru – paru dan bertukar dengan CO2 dari paru – paru ke lingkungan. Pernapasan internal adalah pernapasan yang terjadi  antara kapiler darah dan sel- sel tubuh.  Oksigen dari kapiler darah masuk ke dalam jaringan tubuh yang selanjutnya digunakan untuk respirasi sel di dalam organel mitokondria. Zat sisa dari respirasi yaitu CO2 dari jaringan tubuh lalu masuk ke kapiler darah untuk diangkut kembali ke paru – paru dan dikeluarkan dari tubuh.

19. Karbon monoksida dan asam sianida dapat mengganggu sistem pernapasan karena…

a. menyebabkan pembengkakan kelenjar limfa
b. menurunkan afinitas Hb
c. menyebabkan penambahan cairan intrapleura
d. afinitas zat tersebut besar terhadap oksigen
e. menyebabkan terbentuknya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus

Pembahasan : B

Afinitas (kemampuan daya ikat) CO terhadap hemoglobin yang sangat kuat. CO memiliki afinitas yang sekitar 200 kali lebih tinggi daripada oksigen, sehingga ketika CO terikat pada hemoglobin, akan menggantikan oksigen yang harusnya diikat bahkan pada konsentrasi CO yang sangat rendah sekalipun. Akibatnya, pengangkutan oksigen akan terhambat. Sianida (CN), meskipun juga berbahaya karena dapat menghambat respirasi seluler, memiliki afinitas yang lebih rendah terhadap hemoglobin dibandingkan CO. Namun, sianida dapat membentuk senyawa kompleks dengan hemoglobin, yang juga bisa menurunkan kemampuan sel-sel untuk mendapatkan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme.

 

 20. Seorang perokok memiliki risiko gangguan pada saluran pernapasan seperti berikut ini, kecuali…

A. emfisema
B. emboli paru
C. kanker paru-paru
D. asma

E. difteri

Pembahasan : E

Komponen gas dalam rokok terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amonia, oksida dari nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium. Asap yang diembuskan para perokok dibagi atas asap utama dan asap samping. Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas yang akan dihirup oleh orang lain. Ada sekitar 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Bahan racun ini lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Misalnya pada saluran napas besar, sel mukosa membesar dan kelenjar mukus bertambah banyak. Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan dan penyempitan akibat penumpukan lendir. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru dengan gejala klinisnya. Misalnya, timbulnya Penyakit Obstruksi Paru Menahun (POPM) yaitu emfisema, bronkitis kronis, dan asma. Selain itu dalam jangka panjang bisa terjadi kanker paru – paru. Emboli paru adalah salah satu penyakit paru-paru yang terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah arteri pada paru.  Salah satu fakto resiko dari emboli paru adalah kebiasaan merokok. Sementara penyakit difteri adalah kelebihan lendir pada saluran pernapasan akibat infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae.

 

 

 


No comments:

Post a Comment

SISTEM INDRA

  1. Reseptor yang berfungsi sebagai penerima rangsangan dari dalam tubuh sendiri disebut … a. Eksteroreseptor b. Interoreseptor c. Propiose...