HOME

Wednesday, May 22, 2024

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan

Fase pertumbuhan dan perkembangan pada hewan antara lain: 

1. Fase embrionik

Fase ini  dimulai sejak proses fertilisasi yaitu penyatuan sel telur dan sel sperma lalu terbentuk zigot yang selanjutnya mengalami proses pembelahan hingga menjadi embrio.Perkembangan tahap fase embrionik adalah sebagai berikut.  


Cara mudah mengingatnya : ZI-MO-BLA-GU-MO-DIS-I-O.

A. Zigot

Zigot merupakan hasil fertilisasi antara sel sperma (n) dan sel telur (n). Bagian zigot yaitu :

Ilustrasi zigot

𑇐 Animal pole (kutub hewan/fungsional) : pada daerah ini konsentrasi yolk (kuning telur) lebih rendah sehingga pembelahan lebih cepat.
𑇐 Vegetal pole (kutub vegetatif) : pada daerah ini konsentrasi yolk tinggi dan pembelahan lebih lambat.
Marginal zone: antara kedua kutub ini dibatasi oleh daerah yang disebut marginal zone (grey crescent). 

 B
. Morula

     Pada fase ini zigot mengalami pembelahan (cleavage) yang dirangsang oleh enzim MPF (Maturating Promoting Factor). 

Ilustrasi tahap Morula


Ciri - ciri tahap Morula yaitu : 
- Zigot mengalami serangkaian pembelahan mitosis dari keadaan unisel → multisel.
- Ukuran sel embrio tidak membesar selama periode ini.Zigot hanya dibagi – bagi menjadi banyak sel yang berukuran kecil yang disebut blastomere.
- Pembelahan terjadi berulang kali mulai dari 2, 4, 6, 8, 16, 32 – 64 blastomer.

C. Blastula

Setelah terjadi pembelahan ditahap sebelumnya, akan terbentuknya bola berongga berisi cairan yang disebut “blastocoel”.  Ciri khas lain dari fase blastula adalah kumpulan sel-sel di sisi dalam (inner cell mass) akan berkembang menjadi fetus dan  kumpulan sel- sel di sisi luar (outer cell mass) akan berkembang menjadi plasenta yang kemudian bergabung dengan endometrium ibu. Pada fase blastula inilah terjadi implantasi yaitu proses pelekatan pada dinding endometrium uterus untuk seterusnya mengalami perkembangan.

Ilustrasi tahap Blastula


D. Gastrula

Di fase ini, blastofor mulai mengempis atau bahkan menghilang. Sel – sel blastula akan mengalami invaginasi (proses pelekukan ke arah dalam) sehingga terbentuk blastofor dan ruang arkenteron/gastrosol. 

Ilustrasi tahap Gastrula

Pola pergerakan sel dalam gastrulasi :   

Ilustrasi Pola Pergerakan Sel dalam Gastrula

-  Invaginasi : lapisan sel bagian luar (epithelial sheet) masuk/melipat ke dalam.
-  Ingressi : sel – sel bagian permukaan secara individual bermigrasi ke bagian dalam/interior embrio.
-  Involusi : lapisan sel membelok ke dalam dan kemudian membentang jauh ke permukaan internal.
-  Epiboly : lapisan sel membentang dengan menipiskan bentuk sel – selnya.
-  Interkalasi : dua atau lebih deretan sel menyusun diri dengan masuk ke sela- sela antara satu sel ke sel lainnya, sehingga terbentuk deretan sel yang lebih panjang dan lapisannya lebih tipis.
- Convergent extension : dua atau lebih deretan sel interkalasi tetapi interkalasinya teratur dan terarah pada suatu tujuan.

Berdasarkan perkembangan blastofor, hewan dibedakan atas : 
𑇐 ProtostomaBlastofor berkembang terlebih dahulu membentuk mulut. Setelah itu anus terbentuk. Contoh : Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Athropoda.
𑇐 Deuterostoma : Blastofor berkembang terlebih dahulu membentuk anus lalu diikuti mulut. 
Contoh : Echinodermata, Chordata.


Ilustrasi Perkembangan Blastofor

   Pada gastrula, akan terbentuk 3 lapisan embrionik yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Berdasarkan lapisan embrionik, hewan dibedakan atas :

- Diploblastik
hewan diploblastik memiliki dua lapisan embrionik yaitu ektoderm dan endoderm. Contoh : filum Coelenterata

- Triploblastik aselomata

Hewan tripbloblastik aselomata memiliki tiga lapisan embrionik namun tanpa rongga tubuh. Contoh : filum Platyhelminthes.

- Triploblastik pseudoselomata
Hewan tripblolastik pseudoselomata memiliki tiga lapisan embrionik dengan rongga tubuh semu. Contoh : filum Nemathelminthes.

-  Triploblastik selomata
Hewan tripblolastik pseudoselomata memiliki tiga lapisan embrionik dengan rongga tubuh sejati. Contoh : filum Annelida, Mollusca, dan Arthropoda.


Ilustrasi Triploblastik 1) Aselomata; 2)Pseudoselomata 3) Selomata



E. Morfogenesis
Adalah suatu proses pertumbuhan sel dari sel – sel embrional menjadi sel – sel dewasa. Pada fase ini, terjadi pematangan sel dan perubahan bentuk namun belum berdiferensiasi. Ciri morfogenesis adalah terjadinya migrasi sel – sel gastrula.

F. Diferensiasi dan spesialisasi

Pada fase ini terjadi perkembangan pada struktur dan fungsi sel untuk menjadi jaringan yang spesifik. Proses ini dikendalikan oleh faktor hereditas (gen) yang dibawa pada saat terjadi pembentukan kutub fungsional dan vegetatif. Diferensiasi adalah perkembangan jaringan/lapisan embrionik menjadi berbagai organ dan sistem organ. Sementara spesialisasi adalah proses menuju bentuk, struktur, fungsinya masing- masing. Pada akhirnya, masing-masing lapisan embrionik berdiferensiasi membentuk :

𑇐 Ektoderm : susunan saraf pusat dan tepi, alat indra, rambut, kuku, email gigi, epidermis kulit, kelenjar keringat, kelenjar susu, kelenjar minyak, kelenjar hipofisis.
𑇐 Mesoderm : ginjal, otot, tulang, jaringan ikat, dermis, organ reproduksi dalam, kelenjar kelamin, pembuluh darah.
𑇐  Endoderm : hati, pankreas, vagina, uretra, vesica urinaria, kelenjar gondok, kelenjar anak gondok, saluran pernapasan, saluran pencernaan, kelenjar timus.

G. Imbas embrionik

Diferensiasi dari suatu lapisan embrionik dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh diferensiasi lapisan embrionik yang lain. Proses ini disebut Imbas embrionik. Jadi, terdapat pengaruh dua lapisan dinding tumbuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contoh : bagian mesoderm dan ektoderm keduanya mempengaruhi pembentukan alat gerak dan kelopak mata.

H. Organogenesis
Organogensis adalah proses terbentuknya organ-organ. Pada manusia, organogenesis dimulai dari hari ke- 21 hingga hari ke-56. Biasanya pada akhir minggu ketiga sampai dengan akhir minggu kedelapan setelah organogenesis maka bentuk primitive/embrio menjadi bentuk definitif atau bentuk yang jelas yaitu fetus.

2. Fase Pasca Embrionik

Merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup setelah masa embrio, dimulai dari sejak hewan lahir atau menetas. Yang termasuk fase pasca embrionik :
A.   Regenerasi 
Yaitu kemampuan untuk perbaikan sel/jaringan/bagian tubuh yang rusak atau hilang maupun mati. Pada hewan tingkat tinggi, biasanya terbatas pada tingkat jaringan saja. Sedangkan pada hewan tingkat rendah dapat mencapai tingkat organ.

B. Metamorfogenesis 
Merupakan perubahan bentuk secara bertingkat dari masa muda hingga dewasa. Misalnya pada katak dan serangga

1. Katak
Siklus hidup katak yaitu : Telur → berudu dengan 3 pasang insang luar  muncul insang dalam  muncul kaki belakang  muncul kaki depan, paru-paru, dan ekor menghilang  katak muda.

Katak menjadi dewasa setelah satu tahun. Metamorfosis katak dipengaruhi oleh hormon Tiroksin. Metamorfosis hingga katak muda berlangsung sekitar 3 bulan.

2. Serangga
Dibedakan atas : 
Metabola : tidak alami metamorfosis, hanya ukuran saja yang berubah.
Siklus hidup : telur  serangga kecil → serangga besar/dewasa.
Contoh : ordo Thysanura : Lepisma saccharina (kutu buku)


Metabola
- Holometabola/metamorfosis sempurna
Siklus hidup : telur – larva – pupa – imago/dewasa.
Contoh ordo :
 ✔Neuroptera : undur undur
✔ Lepidoptera : kupu – kupu
✔ Diptera : lalat, nyamuk
✔ Coleoptera : kumbang
✔ Siphonaptera : pinjal, kutu
✔ Hymenoptera : lebah, semut

- Hemimetabola/metamorfosis tidak sempurna. 
Siklus hidup : telur  nimfa/serangga muda  imago/dewasa.
Contoh ordo :

✔ Archyptera : rayap
✔ Orthoptera : belalang, jangkrik
✔ Odonata : capung
✔ Hemiptera : walang sangit
Homoptera : wereng 


No comments:

Post a Comment

SISTEM INDRA

  1. Reseptor yang berfungsi sebagai penerima rangsangan dari dalam tubuh sendiri disebut … a. Eksteroreseptor b. Interoreseptor c. Propiose...