Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
Fase pertumbuhan dan perkembangan pada hewan antara lain:
1. Fase embrionik
A. Zigot
Zigot merupakan hasil fertilisasi antara sel sperma (n) dan sel telur (n). Bagian zigot yaitu :
Ilustrasi zigot |
B
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan (cleavage) yang dirangsang oleh enzim MPF (Maturating Promoting Factor).
Ilustrasi tahap Morula |
- Zigot mengalami serangkaian pembelahan mitosis dari keadaan unisel → multisel.
- Ukuran sel embrio tidak membesar selama periode ini.Zigot hanya dibagi – bagi menjadi banyak sel yang berukuran kecil yang disebut blastomere.
- Pembelahan terjadi berulang kali mulai dari 2, 4, 6, 8, 16, 32 – 64 blastomer.
C. Blastula
Setelah terjadi pembelahan ditahap sebelumnya, akan terbentuknya
bola berongga berisi cairan yang disebut “blastocoel”. Ciri khas lain dari fase blastula adalah kumpulan
sel-sel di sisi dalam (inner cell mass) akan berkembang menjadi fetus dan kumpulan sel- sel di sisi luar (outer cell
mass) akan berkembang menjadi plasenta yang kemudian bergabung dengan
endometrium ibu. Pada fase blastula inilah terjadi implantasi
yaitu proses pelekatan pada dinding endometrium uterus untuk seterusnya
mengalami perkembangan.
Ilustrasi tahap Blastula |
D. Gastrula
Di fase ini, blastofor mulai mengempis atau bahkan menghilang. Sel – sel blastula akan mengalami invaginasi (proses pelekukan ke arah dalam) sehingga terbentuk blastofor dan ruang arkenteron/gastrosol.
Ilustrasi tahap Gastrula |
Pola pergerakan sel dalam gastrulasi :
Ilustrasi Pola Pergerakan Sel dalam Gastrula |
- Ingressi : sel – sel bagian permukaan secara individual bermigrasi ke bagian dalam/interior embrio.
- Involusi : lapisan sel membelok ke dalam dan kemudian membentang jauh ke permukaan internal.
- Epiboly : lapisan sel membentang dengan menipiskan bentuk sel – selnya.
- Interkalasi : dua atau lebih deretan sel menyusun diri dengan masuk ke sela- sela antara satu sel ke sel lainnya, sehingga terbentuk deretan sel yang lebih panjang dan lapisannya lebih tipis.
- Convergent extension : dua atau lebih deretan sel interkalasi tetapi interkalasinya teratur dan terarah pada suatu tujuan.
Berdasarkan perkembangan blastofor, hewan dibedakan atas :
π Protostoma : Blastofor berkembang terlebih dahulu membentuk mulut. Setelah itu anus terbentuk. Contoh : Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Athropoda.
π Deuterostoma : Blastofor berkembang terlebih dahulu membentuk anus lalu diikuti mulut.
Contoh : Echinodermata, Chordata.
Ilustrasi Perkembangan Blastofor |
Pada gastrula, akan terbentuk 3 lapisan embrionik yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Berdasarkan lapisan embrionik, hewan dibedakan atas :
- Triploblastik aselomata
Hewan tripbloblastik aselomata memiliki tiga lapisan
embrionik namun tanpa rongga tubuh. Contoh : filum Platyhelminthes.
Ilustrasi Triploblastik 1) Aselomata; 2)Pseudoselomata 3) Selomata |
Pada fase ini terjadi perkembangan pada struktur dan fungsi
sel untuk menjadi jaringan yang spesifik. Proses ini dikendalikan oleh faktor
hereditas (gen) yang dibawa pada saat terjadi pembentukan kutub fungsional dan
vegetatif. Diferensiasi adalah perkembangan jaringan/lapisan embrionik menjadi
berbagai organ dan sistem organ. Sementara spesialisasi adalah proses menuju
bentuk, struktur, fungsinya masing- masing. Pada akhirnya, masing-masing
lapisan embrionik berdiferensiasi membentuk :
π Endoderm : hati, pankreas, vagina, uretra, vesica urinaria, kelenjar gondok, kelenjar anak gondok, saluran pernapasan, saluran pencernaan, kelenjar timus.
G. Imbas embrionik
Diferensiasi dari suatu lapisan embrionik dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh diferensiasi lapisan embrionik yang lain. Proses ini disebut Imbas embrionik. Jadi, terdapat pengaruh dua lapisan dinding tumbuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contoh : bagian mesoderm dan ektoderm keduanya mempengaruhi pembentukan alat gerak dan kelopak mata.
2. Fase Pasca Embrionik
Yaitu kemampuan untuk perbaikan sel/jaringan/bagian tubuh yang rusak atau hilang maupun mati. Pada hewan tingkat tinggi, biasanya terbatas pada tingkat jaringan saja. Sedangkan pada hewan tingkat rendah dapat mencapai tingkat organ.
1. Katak
Siklus hidup katak yaitu : Telur → berudu dengan 3 pasang insang luar → muncul insang dalam → muncul kaki belakang → muncul kaki depan, paru-paru, dan ekor menghilang → katak muda.
Katak menjadi dewasa setelah satu tahun. Metamorfosis katak dipengaruhi oleh hormon Tiroksin. Metamorfosis hingga katak muda berlangsung sekitar 3 bulan.
Metabola : tidak alami metamorfosis, hanya ukuran saja yang berubah.
Siklus hidup : telur → serangga kecil → serangga besar/dewasa.
Contoh : ordo Thysanura : Lepisma saccharina (kutu buku)
✔ Lepidoptera : kupu – kupu
✔ Diptera : lalat, nyamuk
✔ Coleoptera : kumbang
✔ Siphonaptera : pinjal, kutu
✔ Hymenoptera : lebah, semut
✔ Odonata : capung
✔ Hemiptera : walang sangit
✔Homoptera : wereng
No comments:
Post a Comment